Beranda | Artikel
Keindahan Tauhid
Selasa, 3 November 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Fachrudin Nu`man

Keindahan Tauhid merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Fachrudin Nu’man, Lc. dalam pembahasan Hati Yang Mentauhidkan Allah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 17 Rabi’ul Awal 1442 H / 03 November 2020 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Keindahan Tauhid

Tentunya tidak diragukan lagi bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Jamil, Dzat Yang Maha Indah.

إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ

“Sesungguhnya Allah Dzat Yang Maha Indah.”

Tentunya keindahan yang tertinggi pada Dzat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah adanya Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya Dzat yang hak disembah. Keberhakannya Dia Subhanahu wa Ta’ala menjadi Tuhan di alam semesta ini, tidak ada yang berhak disembah di alam semesta ini kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itu keindahan tertinggi.

Sehingga itu berbuah kepada jiwa seorang hamba dimana seorang hamba betul-betul mengikhlaskan ketauhidannya, keimanannya, ketundukannya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dengan itu seorang hamba akan mendapatkan ridha Allah lalu ketika Allah ridha kepadanya, maka Allah bukakan segala pintu kebaikan, kebahagiaan, ketenangan jiwa, keberkahan, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah meridhainya.

Dan kekuatan tauhid tersebut terpatri dalam jiwa seorang hamba, terpatri dalam dada seorang hamba. Sebagaimana kata Nabi:

التَّقْوَى هَاهُنَا

“Di sinilah  tempat ketakwaan seorang hamba (Sambil beliau menunjuk ke dadanya).” (HR. Muslim)

Dan puncak ketakwaannya adalah ketauhidannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala menggambarkan pentingnya hati dan indahnya hati ketika tauhid sudah terpatri dalam hati seorang hamba. Beliau berkata bahwa ikhlas (kemurnian ibadah hanya kepada Allah) dan tauhid merupakan satu pohon yang menancap di dalam hati seorang hamba. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surat Ibrahim:

… مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ﴿٢٤﴾

Perumpamaan kalimat yang thayyib (yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallah) seperti pohon yang sangat baik, dimana akarnya kokoh dan kuat sementara cabangnya menjulang tinggi kemudian membawakan buah-buahan yang nikmat dan manis.” (QS. Ibrahim[14]: 25)

Tauhid itu merupakan pohon yang menancap dalam hati seorang hamba. Dimana cabangnya adalah amal. Ketika batang dan akar pohon tersebut menancap kuat, maka akan muncul cabang-cabang yang begitu rindang. Cabangnya adalah amal.

Oleh karena itu, seorang ahlu tauhid, jangan tanya shalat wajibnya, jam 3 malam dia sudah sujud kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang yang memiliki kekuatan iman dan tauhid, jangan tanya puasa Ramadhannya, bahkan puasa-puasa sunnahnya pun akan sungguh-sungguh dia lakukan. Seorang yang memiliki kekuatan iman dan tauhid, jangan tanya berzinanya, ketika ada wanita pun dia tundukkan pandangannya. Jangan tanya berdustanya, dia pun senantiasa menjaga lisannya. Begitu kuat amalnya, karena kekuatan iman dan tauhid yang ada di hatinya.

Lalu kata beliau bahwa buahnya adalah keindahan hidup di dunia dan nikmat yang abadi di akhirat.

Bagaimana indahnya kehidupan orang-orang yang mentauhidkan Allah? Yang tauhidnya lurus kepada Allah dan yang imannya kuat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49341-keindahan-tauhid/